Senin, 20 Desember 2010

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Teknologi Pendidikan merupakan kajian dan praktek untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai. Istilah tersebut sering dihubungkan dengan teori belajar dan pembelajaran. Bila teori belajar dan pembelajaran mencakup proses dan sistem dalam belajar dan pembelajaran, maka teknologi pendidikan mencakup sistem lain yang digunakan dalam proses mengembangkan kemampuan manusia.
Berikut beberapa definisi teknologi pendidikan :
  1. Suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non-manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.

    Dengan demikian, sejak tahun 1970an, sudah ada pandangan bahwa manusia (dalam hal ini guru) bukanlah satu-satunya sumber belajar.

  2. Teknologi pendidikan adalah satu bidang dalam memfasilitasi belajar manusia melalui identifikasi, pengembangan, pengorganisasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar dan melalui pengelolaan proses kesemuanya itu. Obyek formal menurut pengertian ini adalah bagaimana memfasilitasi belajar.

  3. Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia.

    Obyek formal teknologi pendidilkan adalah memecahkan masalah belajar manusia. Dilakukan dengan cara menganalisis masalah terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah tersebut.

  4. Menurut Tom Cutchall (1999) teknologi pendidikan merupakan penelitian dan aplikasi ilmu perilaku dan teori belajar dengan menggunakan pendekatan sistem untuk melakukan analisis, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi dan pengelolaan penggunaan teknologi untuk membantu memecahkan masalah belajar dan kinerja.

    Tujuan utamanya adalah pemanfaatan teknologi untuk membantu memecahkan masalah belajar dan kinerja manusia.

  5. Definisi terbaru, teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan atau memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat.

    Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran (agar efektif, efisien dan menarik) dan meningkatkan kinerja.
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa:
  • Teknologi pendidikan adalah suatu disiplin/bidang (field of study)

  • Istilah teknologi pembelajaran dipakai bergantian dengan istilah teknologi pendidikan

  • Tujuan utama teknologi pembelajaran adalah
  • Dalam mewujudkan tersebut menggunakan pendekatan sistemi (pendekatan yag holistik/komprehensif, bukan pendekatan yang bersifat parsial);

  • Kawasan teknologi pendidikan dapat meliputi kegiatan yang berkaitan dengan analisis, desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, implementasi dan evaluasi baik proses-proses maupun sumber-sumber belajar.

  • Teknologi pembelajaran tidak hanya bergerak di persekolahan tapi juga dalam semua aktifitas manusia (seperti perusahaan, keluarga, organisasi masyarakat, dll) sejauh berkaitan dengan upaya memcahkan masalah belajar dan peningkatan kinerja.

  • Yang dimaksud dengan teknologi disini adalah teknologi dalam arti yang luas, bukan hanya teknologi fisik (hardtech), tapi juga teknologi lunak (softtech)

MATERI PELAJARAN

Pengaruh Kebijakan Pemerintahan Jepang

Kedatangan Jepang di Indonesia dan Negara Asia lainnya memiliki maksud dan tujuan tertentu.Maksud kedatangan Jepang ke Indonesia adalah karena landasan riil dan idiil yang dimiliki oleh bangsa Jepang. Landasan riil ini antara lain karena adanya ledakan penduduk Jepang sehingga dibutuhkan tempat baru, kurangnya bahan mentah bagi industrialisasi Jepang , dan adanya pembatasan imigrasi ke Amerika dan Australia akibat kecurigaan adanya bahaya kuning.Sedangkan landasan idiilnya adalah ajaran Shintoisme yang dianut Jepang tentang Hokkaichu ,yaitu ajaran tentang kesatuan umat manusia. Jepang sebagai negara yang maju ingin mempersatukan bangsa-bangsa di Asia di bawah Kesatuan Asia Timur Raya sehingga Jepang pada awalnya mendapat banyak simpati sebagai saudara tua di antara bangsa Asia lainnya. Untuk menyukseskan ekspansinya Jepang menggunakan banyak taktik antara lain dengan mengebom Pearl Harbor agar memutus kekuatan Amerika Serikat di Asia-Pasifik serta memudahkan untuk menguasai wilayah lainnya di Asia termasuk Indonesia. Selain itu untuk menambah kekuatan Jepang juga menggabungkan diri dengan Jerman dan Italia yang juga terlibat dalam Perang Dunia II. Persekutuan itu dikenal dengan sebutan Poros Roberto (Roma-Berlin-Tokyo).
Jepang pun mulai mengadakan aksi gempuran-gempuran dalam menguasai wilayah dan pada akhirnya Jepang pun berhasil merebut Indonesia dari kekuasaan Belanda. Keberadaan Jepang di Indonesia tidaklah lama, namun banyak sekali kebijakan-kebijakan yang dibuat Jepang di Indonesia baik dalam bidang pemerintahan,ekonomi, sosial-politik,dan lainnya.

Kebijakan Pemerintahan Militer Jepang

Upaya Jepang untuk mempertahankan Indonesia sebagai wilayah kekuasaannya serta menarik simpati rakyat Indonesia meliputi bidang-bidang:
  • Bidang Politik
ImageDalam usaha menarik simpati bangsa Indonesia dengan tujuan agar rakyat mau membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya, Jepang mengumandangkan semboyan 3A yakni: “Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia”. Hal ini menyatakan bahwa kehadiran Jepang di Asia, termasuk Indonesia adalah untuk membebaskan Asia dari penjajahan bangsa Barat, Jepang menyebut dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang akan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.

  • Bidang Ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dan industrinya, maka Jepang melakukan eksploitasi terhadap sumber kekayaan alam Indonesia. Hal ini berupa eksploitasi dibidang hasil pertanian, perkebunan, hutan, bahan Tambang, dan lain-lain.
  • Bidang Sosial Budaya
Dibidang sosial, kehadiran Jepang selain membuat rakyat menderita kemiskinan karena kekurangan sumber daya alam, hal lain juga terjadi yang berupa pemanfaatan sumber daya manusia. Pengerahan tenaga manusia untuk melakukan kerja paksa (Romusha) serta dilibatkannya para pemuda untuk masuk dalam organisasi militer maupun semi militer. Dibidang budaya terjadi keharusan menggunakan bahasa Jepang di samping bahasa Indonesia. Rakyat juga diharuskan membungkukkan badan kearah timur sebagai tanda hormat kepada kaisar di Jepang pada setiap pagi hari (Seikerei).

Dampak pendudukan Jepang di Indonesia adalah sebagai berikut.
  • • Keuntungan:
  1. Kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk menjadi birokrat.
  2. Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.
  3. Status sosial pribumi mengalami kenaikan.
  4. Adanya kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk memperoleh pendidikan / bersekolah.
  5. Dengan berdirinya PETA, para pemuda dapat memperoleh pendidikan militer dan penanaman jiwa nasionalis.
  6. dsb.
  • • Kerugian :
  1. Semua organisasi politik dilarang untuk beraktivitas.
  2. Kesengsaraan rakyat karena adanya Romusha.
  3. Kontrol media cetak dan elektronik yang kuat.
  4. Alam Indonesia diekspoitasi secara besar-besaran.
  5. Banyak para pejuang yang dihukum mati.
  6. Pemerintahan Jepang yang kejam karena berbau fascis (adanya polisi militer yang kejam)
  7. Banyak wanita Indonesia yang dijadikan Jogunianfu.
  8. dsb.
Di awal tahun 1945 ,Jendral McArthur ,Panglima Komando Pertahanan Pasifk Barat Daya melancarkan siasat lompat katak (leapfrogging) untuk membalas Jepang .Satu per satu wilayah yang dikuasai Jepang baik di Asia maupun Pasifik berhasil direbut kembali oleh sekutu .Tidak lama kemudian Amerika Serikat membom Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 Agustus dan 9 Agustus 1945. Kedua peristiwa pemboman tersebut membuat Jepang mau tidak mau harus menyerah, apalagi Amerika Serikat yang termasuk dalam Sekutu telah mengeluarkan ultimatum bagi Jepang agar menyerah. Pada akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 (tanggal 14 Agustus 1945 waktu New York).Dengan demikian Perang Pasifik berakhir dan kekuasaan Jepang di Indonesia pun berakhir.

RPP


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah                        : SMA Arinda
Mata Pelajaran           : Sejarah
Kelas/Semester           : X/2
Standar Kompetensi   : 3. Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai pendudukan Jepang
Kompetensi Dasar      : 3.1. Menganalisis proses interaksi Indonesia-Jepang  dan dampak pendudukan militer Jepang terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia
Indikator Capaian      : 1.  Mengidentifikasi latar belakang kronologis pendudukan militer Jepang di Indonesia
2. Menjelaskan Kebijakan Jepang di bidang politik, social, ekonomi, dan budaya
3.  Menjelaskan dampak pendudukan militer Jepang di Indonesia di bidang politik, social, ekonomi, dan budaya
4. Menganalisis dampak sosial pendudukan Jepang terhadap masyarakat Indonesia

Alokasi Waktu              : 6 x 45 menit

A.     Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat:
1.       Mengidentifikasi latar belakang kronologis pendudukan militer Jepang di Indonesia
2.       Menjelaskan dengan contoh bentuk-bentuk interaksi Indonesia-Jepang di bidang politik, social, ekonomi, dan budaya
3.       Menganalisis kebijakan Jepang di Indonesia di bidang politik, social, ekonomi, dan budaya
4.       Menganalisis dampak politik, ekonomi, sosial, dan budaya pendudukan Jepang terhadap masyarakat Indonesia

B.   Materi Pembelajaran
  1. Latar belakang pendudukan militer Jepang di Indonesia
  2. Bentuk-bentuk interaksi Indonesia-Jepang di bidang politik, sosial, ekonomi, dan budaya
  3. Kebijakan pemerintah Jepang di bidang politik, social, ekonomi, dan budaya
  4. Dampak politik, ekonomi, sosial, dan budaya pendudukan Jepang di Indonesia

Deskripsi materi penyerta terlampir.

C.   Metode Pembelajaran
Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi Kelompok
·      Ceramah dan Tanya Jawab yaitu guru menerangkan materi tentang interaksi dan pendudukan Jepang di Indonesia dengan tanya jawab antara siswa dengan guru.
·      Diskusi yaitu dengan cara memecahkan suatu permasalahan bersama-sama antar siswa terhadap materi yang masih kontroversial dan belum terjawab dengan membagi dalam kelompok-kelompok.

D.   Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah kegiatan Pemb
Kegiatan
Penilaian
Pengamat
Pertemuan 1

Kegiatan Pembukaan
(10 menit)
·   Menyiapkan siswa secara psikis agar siap mengikuti pembelajaran
·   Guru  menanyakan apa yang murid ketahui tentang materi sebelumnya yaitu tentang perjuangan masa pergerakan kebangsaan Indonesia sebelum kedatangan Jepang.
·   Guru memberikan sedikit ulasan tentang pergerakan nasional untuk merangsang pembelajaran.
·   Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.




Kegiatan Inti


Eksplorasi
10 menit
·   Memberikan kesempatan kepada siswa mengeksplo-rasi dengan menyimak materi yang akan dibahas bersama tentang pendudukan Jepang di Indonesia.




Elaborasi
50 menit
·   Guru menyampaikan materi dengan ceramah berbantuan media dan  tanya jawab secara interaktif menegenai pendudukan Jepang di Indonesia.




Konfirmasi
10 menit
·   Guru memberikan penilaian secara lisan terkait keaktifan siswa dalam pembelajaran.
·   Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi untuk menemukan hikmah yang terkandung dalam materi pembelajaran.




Kegiatan Penutup
10 menit
·   Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas, menanyakan siswa apakah ada yang belum paham sebelum ditutup.
·   Membuat kesimpulan materi dan menjelaskan tugas terkait materi, yaitu mencari bahan-bahan dari internet, atau pustaka terkait untuk diskusi pada pertemuan selanjutnya.
·   Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan selanjutnya agar siswa dapat mempersiapkan segala sesuatunya dan menyepakati tema-tema untuk tugas masing-masing kelompok.




Pertemuan ke-2


Kegiatan Pembukaan
10 menit
·   Menyiapkan siswa secara psikis agar siap mengikuti pembelajaran
·   Guru  menanyakan apa murid masih mengingat materi yang telah dibahas di pembelajaran sebelumnya
·   Guru menjelaskan tentang apa yang akan dibahas   dalam pertemuan kali ini.




Kegiatan Inti
Eksplorasi
10 menit




·   Guru menjelaskan tentang materi yang sebelumnya untuk mengkaitkan dengan materi yang akan dibahas.
·   Guru memberi kesempatan murid untuk melakukan persiapan terakhir sebelum diskusi kelompok dimulai.
·   Guru menjelasan mengenai cara dari pembelajaran kali ini dengan cara diskusi dan sistematisasinya .








































Elaborasi
50 menit
·   Guru mendampingi, menfa-silitasi, dan memantau dalam diskusi terkit materi kelompok.
·   Siswa berdiskusi secara bergantoian antara kelompok-kelompok yang ada dan difasilitasi oleh guru.




Kegiatan
Konfirmasi
10 menit
·   Guru memberikan penilaian  lisan dan pengamatan terkait keaktifan siswa dalam diskusi dan secara keseluruhan dari diskusi.
·   Guru memberikan motivasi kepada siswa agar dapat menumbuhkan semangat siswa terkait materi agar semangat dalam belajar dan melakukan kajian-kajian terhadap materi tersebut ataupun materi yang lain.




Kegiatan
Penutup
10 menit
·   Bersama-sama melakukan refleksi dan menanyakan kepada siswa apakah ada yang belum dipahami sebelum ditutup.
·   Menarik kesimpulan materi dan menjelaskan tugas terkait materi.
·   Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan selanjutnya agar siswa dapat mempersiapkan segala sesuatunya.




Pertemuan ke-3


Kegiatan Inti
Eksplorasi
10 menit




·   Guru menjelaskan tentang materi yang sebelumnya untuk mengkaitkan dengan materi yang akan dibahas.
·   Guru memberi kesempatan murid untuk melakukan persiapan terakhir sebelum diskusi kelompok dimulai.
·   Guru menjelasan mengenai cara dari pembelajaran kali ini dengan cara diskusi dan sistematisasinya .









































Elaborasi
50 menit
·   Guru mendampingi, menfa-silitasi, dan memantau dalam diskusi terkit materi kelompok.
·   Siswa berdiskusi secara bergantoian antara kelompok-kelompok yang ada dan difasilitasi oleh guru.




Kegiatan
Konfirmasi
10 menit
·   Guru memberikan penilaian  lisan dan pengamatan terkait keaktifan siswa dalam diskusi dan secara keseluruhan dari diskusi.
·   Guru memberikan motivasi kepada siswa agar dapat menumbuhkan semangat siswa terkait materi agar semangat dalam belajar dan melakukan kajian-kajian terhadap materi tersebut ataupun materi yang lain.




Kegiatan
Penutup
10 menit
·   Bersama-sama melakukan refleksi dan menanyakan kepada siswa apakah ada yang belum dipahami sebelum ditutup.
·   Menarik kesimpulan materi dan menjelaskan tugas terkait materi.
·   Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan selanjutnya agar siswa dapat mempersiapkan segala sesuatunya.





E.    Sumber Belajar
Marwati Djoned P., dkk. 1984. Sejarah nasional indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Taupan, Muhamad. 2008. Sejarah Bilingual untuk SMA/MA kelas XI semester 1 dan 2 program IPS. Bandung: Yrama Widya.
  • Gambar dan Photo-photo terkait materi pembelajaran.
  • LCD Proyektor (Power point) digunakan guru untuk menjelaskan materi pada saat pembelajaran.
  • Buku-buku penunjang yang relevan yang terkait dengan materi.
F.    Penilaian
·                     Penilaian pada saat tanya jawab proses pembelajaran dan diskusi.
·                     Penilaian tugas makalah
·                     Penilaian Keaktifan (tampilan)

Format Lembar Penilaian Diskusi (Kelompok)

No
Sikap/Aspek yang dinilai
Nama kelompok/ peserta didik
Nilai Kualitatif
Nilai Kuantitatif
Penilaian kelompok
1.
Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik




2
Kerjasama kelompok (komunikasi)



3
Hasil tugas (relevansi dengan bahan)



4
Pembagian Job



5
Sistematisasi Pelaksanaan



Jumlah Nilai Kelompok



Format Lembar Penilaian Diskusi (Individu Peserta Didik)

No
Sikap/Aspek yang dinilai
Nama kelompok/ peserta didik
Nilai Kualitatif
Nilai Kuantitatif
Penilaian Individu Peserta didik
1.
Berani mengemukakan pendapat



2.
Berani menjawab pertanyaan



3.
Inisiatif



4.
Ketelitian



5.
Jiwa kepemimpinan



6.
Bermain peran



Jumlah Nilai Individu


 

Kriteria Penilaian

Kriteria Indikator
Nilai Kualitatif
Nilai Kuantitatif
80-100
Memuaskan
4
70-79
Baik
3
60-69
Cukup
2
45-59
Kurang cukup
1

Lembar Keaktifan Dalam Diskusi

No
Aspek yang dinilai
Nilai Kualitatif
Nilai Kuantitatif
1.
Bertanya (cara)


2.
Menjawab pertanyaan


3.
Kesesuaian dengan topik kajian


4.
Cara menyampaikan pendapat


5.
Antusiasme mengikuti pembelajaran



Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator
Nilai Kualitatif
Nilai Kuantitatif
80-100
Memuaskan
4
70-79
Baik
3
60-69
Cukup
2
45-59
Kurang
1
 Palembang, …….
 Mengetahui,                                                     
Kepala SMA Arinda                                            Guru Mata Pelajaran sejarah


Baginda Oloan Siregar, S.T, M.T                          Dewi Pratita, S.Pd