Selasa, 24 Mei 2011

Komparatif Pendidikan Turky Vs Indonesia


TUGAS MATA KULIAH
PENDIDIKAN KOMPARATIF
“PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI NEGARA TURKI DAN INDONESIA”
                                             

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :
Prof. Dr. H. Fuad Abd. Rachman, M.Pd.
Prof. Waspodo, M.Ed. PhD.


DISUSUN OLEH :
DEWI PRATITA
20102513029


PROGRAM PASCASARJANA
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2010/2011

1.        PENDAHULUAN
1.1         LATAR BELAKANG
Secara psikologis, bahawa dorongan rasa ingin tahu manusia yang kuat, telah mendorong seseorang untuk mengetahui dan mempelajari lebih jauh tentang keadaan kehidupan yang berlaku di luar lingkungan masyarakatnya atau negaranya sendiri. Dan dengan mengetahui keadaan  kehidupan yang berlaku diluar lingkungan masyarakatnya sendiri dan dapat mengetahui kehidupan masyarakat lainnya itu akan mengakibatkan terjadinya saling pengertian dan terjalinnya kerja sama dan saling tolong menolong untuk mencapai tujuan dan kemajuan bersama. Untuk mengetahui keberadaan di luar masyarakatnya atau bangsa lainnya diperlukan apa yang sekarang dikenal dengan istilah studi komparative atau studi perbandingan.
Menurut pengertian dasarnya studi perbandingan mempuyai arti menganalisa dua hal atau lebih untuk mencari kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaannya. Sehingga dengan demikian akan dapat memberikan pegertian dan pemahaman terhadap berbagai macam sistem pendidikan yang ada diberbagai negara dan kawasan dunia umumnya khususnya sistem pendidikan di Negara Indonesia dan Negara Turki dengan berbagai latar belakang sejarahnya, secara komparatif.
Perbandingan pendidikan merupakan terjemahan dari istilah ”Comparative Education”. Sementara ahli yang lain, mengalihkan istilah tersebut kedalam bahasa Indonesia.  Dengan menggunakan istilah pendidikan perbandingan. Namun pada dasarnya berbagai istilah yang digunakan mempunyai pengertian yang sama, yaitu sebagai studi komparatif (studi perbandingan) tentang pendidikan. Atau bisa juga disebut dengan studi tentang pendidikan yang menggunakan pendekatan dan metode perbandingan.
Selain dari beberapa hal tersebut dengan studi perbandingan sistem pendidikan yang ada akan mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya kemampuan untuk membandingkan berbagai sistem pendidikan dari berbagai negara dan kawasan dunia tersebut. Kemudian selain yang tersebut dengan studi perbandingan ini pula, seseorang akan lebih mudah untuk menganalisa dan menyimpulkan sumber-sumber kekuatan dan kelemahan dari sistem pendidikan yang berorentasi pada tujuan-tujuan pendidikan Internasional dan Universal. Dari berbagai hal tersebut kita sebagai penerus bangsa yang juga cinta akan terciptanya sistem pendidikan yang dapat menumbuhkan sifat positif dan terbuka terhadap berbagai usaha inovasi dan pembaharuan pendidikan di Indonesia. Dalam rangka pengembangan pendidikan nasional. Dan pembaharuan ini bisa saja dilakukan dengan cara adanya studi perbandingan sistem pendidikan antara beberapa negara sehingga dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari masing-masing sistem yang permah dilakukan dalam suatu negara tersebut.

1.2         RUMUSAN MASALAH
Berpijak dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka rumusan dalam makalah ini adalah ” Bagaimana perbandingan sistem pendidikan Indonesia dan Turki ditinjau dari jenjang pendidikan masing-masing negara”.

1.3         TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perbandingan pada berbagai jenjang pendidikan di Negara Indonesia dan Turki 







2.        PEMBAHASAN
2.1    Gambaran Umum Turki
Pada awalnya Turki merupakan salah satu negara yang berbentuk kerajaan. Saat ini pemerintahan turki berbentuk republik yang beribu kota di Istanbul. Republik Turki termasuk sebagai negara dan memproklamirkan diri sebagai negara sekuler, namun tidak bisa dipungkiri bahwa jiwa Islamnya tetap melekat dan tak terpisahkan dari bangsa Turki. Begitu pun berdampak terhadap kemajuan pendidikan di negara tersebut.
Masuknya sistem pendidikan modern dalam kalangan kerajaan Turki Usmani bermula sejak sultan Mahmud II (1785-1839 M ), Turki mengadakan pembaharuan dalam berbagai bidang pendidikan. Di zaman itu, madrasah serupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang ada di kerajaan Turki Usmani. Di madrasah itu Mahmud menyadari bahwa madrasah-madrasah tradisional tersebut tidak sesuai lagi dengan tuntunan perkembangan zaman. Oleh karena itu Turki berusaha untuk memperbaiki sistem pendidikan madrasah yang ada, agar anak-anak bisa mendapatkan pelajaran pengetahuan umum. Namun mengadakan perubahan dalam kurikulum madrasah dengan memasukkan pengetahuan-pengetahuan umum pada waktu itu sangat sulit. Karena itu, Turki mendirikan dua sekolah pengetahuan umum yang berdiri sendiri. Terpisah dari sistem madrasah tradisional yang ada. Kedua sekolah tersebut adalah :
  1. Sekolah Pengetahuan Umum (Mekteb-Ima’rif)
  2. Sekolah sastra (Mekteb-I Ulum Edebiye)
Sistem pendidikan di Turki dibangun sesuai dengan reformasi Attaturk setelah perang turki.


Dari Westernisasi menuju Sekularisasi
Yang dianggap sebagai momentum pertama kontak antara Turki dengan dunia Barat adalah jatuhnya konstantinopel, ibukota Bizantium, ke tangan pasukan Turki Usmani dibawah pimpinan Sultan Muhammad II pada tahun 1453. Konstantinopel yang selanjutnya diganti menjadi Istanbul, adalah suatu kota metropolis yang berada di benua Asia dan Eropa. Inilah titik awal masa keemasan Turki Usmani, yang terus cemerlang hingga abad ke-18 dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas membentang dari Hongaria Utara di Barat hingga Iran di Timur; dari Ukrania di Utara hingga Lautan India di Selatan.
Turki Usmani berhasil membentuk suatu Imperium besar dengan masyarakat yang multi-etnis dan multi-religi. Kebebasan dan otonomi kultural yang diberikan Imperium kepada rakyatnya yang non-muslim, adalah suatu bukti bagi dunia kontemporer bahwa sistem kekhalifahan dengan konsep Islam telah mempertunjukkan sikap toleransi dan keadilan yang luhur.
Sultan adalah sekaligus khalifah, artinya sebagai pemimpin negara, Ia juga memegang jabatan sebagai pemimpin agama. Kekhalifahan Turki Usmani didukung oleh kekuatan ulama (Syeikhul Islam) sebagai pemegang hukum syariah dan kekuatan tentara, yang dikenal dengan sebutan tentara Janisssari. Kekuatan militer yang disiplin inilah yang mendukung perluasan Imperium Usmani, dan juga yang menyebabkan keruntuhannya pada abad ke-20.
Kegagalan pasukan Turki dalam usaha penaklukan Wina pada tahun 1683, merupakan suatu awal memudarnya kecermelangan Imperium Turki. Kekalahan tersebut dimaknai sebagai melemahnya kekuatan pasukan Turki dan menguatnya pasukan Eropa. Lebih disadari lagi bahwa kekalahan itu menandai kelemahan teknik dan militer pasukan Turki. Inilah yang menjadi awal munculnya upaya mencontoh teknologi militer Barat yang dianggap telah maju. Selanjutnya kondisi ini membawa Turki Usmani pada suatu masa pembaruan atau modernisasi.
Setelah Perang Dunia I pada tahun 1918, dengan kekalahan pihak Sentral yang didukung oleh Turki, Imperium Turki Usmani mengalami masa kemuduran yang sangat menyedihkan. Satu persatu wilayah kekuasaan yang jauh dari pusat membebaskan diri dari kekuasaan Turki Usmani. Bahkan lebih buruk lagi negara-negara sekutu berupaya membagi-bagi wilayah kekuasaan Turki untuk dijadikan negara koloni mereka. Kondisi porak porandanya Imperium menumbuhkan semangat nasionalisme pada generasi muda Turki ketika itu. Pemikiran tentang identitasa bangsa dan pentingnya suatu negara nasionalis yang meliputi bangsa Turki menjadi wacana yang banyak diperdebatkan.
Pada tahun 1919-1923 terjadi revolusi Turki di bawah pimpinan Mustafa Kemal. Kecemerlangan karier politik Mustafa Kemal dalam peperangan, yang dikenal sebagai perang kemerdekaan Turki, mengantarkannya menjadi pemimpin dan juru bicara gerakan nasionalisme Turki. Gerakan nasionalisme ini, yang pada waktu itu merupakan leburan dari berbagai kelompok gerakan kemerdekaan di Turki, semula bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan Turki dari rebutan negara-negara sekutu. Namun pada perkembangan selanjutnya gerakan ini diarahkan untuk menentang Sultan.
Mustafa Kemal mendirikan Negara Republik Turki di atas puing-puing reruntuhan kekhalifahan Turki Usmani dengan prinsip sekularisme, modernisme dan nasionalisme. Meskipun demikian, Mustafa Kemal bukanlah yang pertama kali memperkenalkan ide-ide tersebut di Turki. Gagasan sekularisme Mustafa Kemal banyak mendapat inspirasi dari pemikiran Ziya Gokalp, seorang sosiolog Turki yang diakui sebagai Bapak Nasionalisme Turki. Pemikiran Ziya Gokalp adalah sintesa antara tiga unsur yang membentuk karakter bangsa Turki, yaitu ke-Turki-an, Islam dan Modernisasi.
Kronologi sejarah di atas merupakan uraikan untuk menerangkan suatu kondisi sosial politik Imperium Usmani yang membentuk pemikiran dan gerakan sekuler Mustafa Kemal. Dengan demikian Mustafa dan pengikutnya menggerakkan reformasi-reformasi di Turki dengan dasar-dasar yang telah diletakkan oleh para pembaru-pembaru di kekhalifahan Turki. Pada perkembangan selanjutnya ide-ide reformasi Mustafa Kemal menjadi suatu gerakan politik pemerintah yang dikenal dengan sebutan Kemalisme.
Politik Kemalis ingin memutuskan hubungan Turki dengan sejarahnya yang lalu supaya Turki dapat masuk dalam peradaban Barat. Oleh karena itulah penghapusan kekhalifahan merupakan agenda pertama yang dilaksanakan. Pada tanggal 1 November 1922 Dewan Agung Nasional pimpinan Mustafa Kemal menghapuskan kekhalifahan. Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1923 memindahkan pusat pemerintahan dari Istanbul ke Ankara. Akhirnya Dewan Nasional Agung pada tanggal 29 Oktober 1923 memproklamasikan terbentuknya negara Republik Turki dan mengangkat Mustafa Kemal sebagai Presiden Republik Turki. Pendidikan juga berkembang pada awal masa pemerintahan Presiden Mustafa Kemal.
2.2    Frofil Pendidikan Turki
Sistem Pendidikan di Turki secara umum dapat dikatakan hampir sama dengan sistem pendidikan di Indonesia. Adapun sitem pendidikan nasional Turki yang utama terdiri dari dua bagian:
1.          Pendidikan Formal (Formal Education)
Penddikan formal adalah sistem sekolah yang terdiri dari lembaga-lembaga pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, sama halnya dengan pendidikan yang ada di Indonesia.
2.         Pendidikan Non-formal (Non-formal Education)
Sesuai dengan accordance with Basic LawNo. 1739 for National Education. Undang-Undang Dasar Pendidikan Nasional Turki. Pendidikan non formal mencakup semua kegiatan yang diselenggarakan di dalam atau di luar sekolah.


2.2.1 Pendidikan Formal Turki
Adapun jenjang pendidikan formal di Turki diantaranya :
a.    Pendidikan pra-sekolah,
Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang opsional, bertujuan untuk memberikan kontribusi mental, dan emosional pada perkembangan fisik anak/siswa untuk membantu mereka memperoleh kebiasaan baik (ahklak), yang ditekankan pada saat mereka masih di pendidikan dasar. Pendidikan pra-sekolah diberikan di TK, rumah penitipan anak, pembibitan kelas di sekolah dasar dan kelas persiapan oleh berbagai departemen dan instansi terkait, dan Departemen Pendidikan Nasional Turki.

b.      Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar, memberikan pengetahuan dasar pada anak-anak dan memastikan fisik, perkembangan mental dan moral sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pada umumnya terdiri dari pendidikan anak-anak dalam kelompok usia 6-14 tahun. Delapan tahun pendidikan dasar adalah wajib untuk semua warga negara Turki yang telah mencapai usia enam tahun, ada juga sekolah swasta akan tetapi masih berada di bawah kontrol negara. Akan tetapi khusus pelajaran bahasa asing sudah dimulai diberikan sejak 4 tahun dalam pendidikan dasar.

c.       Pendidikan Sekunder
Pendidikan sekunder diklasifikasikan dalam dua kategori lembaga pendidikan, yaitu sekolah menengah umum dan kejuruan dan sekolah tinggi teknik (lycées) di mana minimal tiga tahun bersekolah dilaksanakan setelah pendidikan dasar.
-     Pendidikan Menengah
Sekolah Menengah umum adalah lembaga pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk institusi pendidikan tinggi. Mereka menerapkan program tiga tahun lebih dan di atas pendidikan dasar, yang terdiri dari siswa dalam kelompok umur 15-17 tahun. Sekolah menengah ini terdiri dari Sekolah Menengah Atas, yang biasanya memakan waktu 3 tahun. Di sekolah-sekolah ini, sistem satu guru kelas untuk setiap perubahan ke spesialis guru untuk setiap mata pelajaran. Siswa dapat memilih satu bahasa asing dari Inggris, Perancis atau Jerman. Pendidikan pada tingkat ini adalah gratis kecuali di sekolah swasta di mana biaya rata-rata sekitar 4.000 US Dolar per tahun. Siswa menunjukkan rasa hormat terhadap guru mereka dengan memanggil “sir” atau “guru”, atau berdiri di kelas ketika seorang guru memasuki kelas.
Pelajaran yang diajarkan di sekolah menengah 9 dan kelas 10 adalah:
a.Bahasa Turki
b.Turki sastra
c.Matematika
d.Fisika
e.Chemistry
f.Biologi
g.Geometry
h.Sejarah Turki
i.Geografi
j.Bahasa Inggris
k.Bahasa Asing (Jerman, Perancis, Italia, Jepang, Arab, Rusia)
l.Keamanan nasional
m.Studi kesehatan
n.Electives
o.Profesi Pelajaran (hanya di Sekolah Tinggi Kejuruan)
p.Kursus Agama (hanya dalam Anatolian Imam Hatip-SMA dan Imam-Hatip SMA)
-        Pendidikan Kejuruan
Memberikan instruksi khusus dengan tujuan memberikan pelatihan kemahiran yang berkualitas. Organisasi dan periode instruksi dari sekolah berbeda. Beberapa dari mereka memiliki program empat tahun dalam hal ini usia sekolah adalah 15-18 tahun.
Tujuan pendidikan menengah adalah untuk memberikan pengenalan pada siswa dengan budaya umum pada tingkat minimum dan mempersiapkan mereka dalam mengemban tanggung jawab bagi masyarakat demokratis, membuat mereka menghormati hak asasi manusia serta mempersiapkan mereka pada pendidikan yang lebih tinggi atau bisnis ke arah kepentingan kehidupan yang sejahtera.  Sekolah-sekolah menengah swasta, memiliki kelas persiapan bahasa asing, sesuai dengan sasaran program pendidikan, dan dalam pendidikan bahasa asing yang dipadukan dalam kelompok ilmu pengetahuan dan matematika.

d.      Pendidikan Tinggi (Higher education)
Di Turki, pendidikan tinggi meliputi semua institusi pendidikan setelah pendidikan menengah, yang menyediakan setidaknya dua tahun pendidikan tinggi dan mendidik siswa untuk melanjutkan ke jenjang, sarjana, master atau gelar tingkat doktor. Lembaga pendidikan tinggi terdiri dari universitas, fakultas, institut, sekolah pendidikan tinggi, konservatori, sekolah kejuruan pendidikan tinggi dan pusat penelitian aplikasi. Di Turki, eskalasi pendidikan yang lebih tinggi adalah untuk mencapai tingkat kemampuan dalam menghadapi era globalisasi dunia, baik dari segi kualitas dan kuantitas, telah diadopsi sebagai tujuan utama. Rencana dan program yang dibuat selalu mencerminkan persepsi dari rencana itu sendiri.
Universities Universitas terdiri dari perguruan tinggi dua tahun dan empat tahun, yang berasal dari sekolah pendidikan lanjutan yang semua otonom yang berafiliasi ke Dewan Pendidikan Tinggi. Terdapat total 60 perguruan yang tidak termasuk swasta. Siswa yang masuk perguruan tinggi melalui ujian yang diselenggarakan setahun sekali. Dalam rangka untuk mendapatkan masa depan yang baik, siswa akan belajar di departemen baik di perguruan tinggi. Ini sebabnya mereka mulai belajar untuk ujian masuk sebanyak dua tahun sebelumnya, pada umumnya mengambil kursus swasta juga. Para siswa harus mendapatkan minimal 105 poin untuk memiliki kesempatan. Untuk belajar di Perguruan Tinggi tidak semua orang bisa mendapatkan tempat. Secara umum 1/3 dari para siswa dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Yang lain, jika mereka mampu melanjutkan ke perguruan tinggi swasta, mulai bekerja, tunggu satu tahun atau lebih mengikuti, pelatihan militer untuk laki-laki. Berbeda dengan tingkat pendidikan sebelumnya, siswa harus membayar biaya sekitar US $ 100-350 per tahun di pendidikan tinggi. Setelah empat tahun belajar mereka juga dapat terus melakukan master untuk satu atau dua tahun. Ini juga dengan pemeriksaan dan biaya yang lebih sedikit.
Tujuan pendidikan tinggi adalah untuk melatih tenaga kerja dalam suatu system, prinsip-prinsip pendidikan dan pelatihan kontemporer untuk memenuhi kebutuhan Negara. Namun demikian dipendidikan tingggi juga disediakan beberapa pendidikan khusus di berbagai bidang bagi siswa yang telah menyelesaikan pendidikan menengah.
Universitas yang terdiri dari beberapa unit yang dibentuk oleh negara dan oleh hukum sebagai perusahaan publik memiliki otonomi dalam pengajaran dan penelitian. Selain itu, lembaga-lembaga pendidikan tinggi, di bawah pengawasan dan kontrol negara, juga dapat dibentuk oleh yayasan swasta sesuai dengan prosedur dan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam undang-undang dengan ketentuan bahwa mereka adalah non-profit di dunia. Universitas adalah lembaga pendidikan tinggi pokok. Ia memiliki otonomi akademik dan kepribadian hukum publik. Hal ini bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pendidikan tingkat tinggi, penelitian ilmiah dan publikasi. Setiap universitas terdiri dari fakultas dan sekolah empat tahun, menawarkan program yang tingkat sarjana, yang kedua dengan penekanan kejuruan, dan tahun-dua sekolah kejuruan yang menawarkan rekan) tingkat's (program pra-sarjana dari alam kejuruan ketat. Tingkat pascasarjana program terdiri dari master dan doktor program, dikoordinasi oleh lembaga untuk studi pascasarjana.
Program magister ditetapkan sebagai program "dengan tesis" atau "tanpa tesis". program "Dengan tesis" gelar master yang menyelesaikan pendidikan tertentu diikuti dengan pengajuan tesis. Sementara itu program "tanpa tesis" juga bagian penyelesaian dari program sarjana namun disini disebut istilah proyek. Durasi program ini adalah dua tahun setidaknya. Akses ke program doktor membutuhkan gelar master.
Program Doktor memiliki jangka waktu minimal empat tahun yang terdiri penyelesaian kursus, lulus ujian kualifikasi doktor, serta menyiapkan dan mempertahankan tesis doktor. Medis program pelatihan khusus untuk program setara tingkat doktor,  namun dilakukan dalam fakultas kedokteran dan pelatihan di rumah sakit yang dimiliki Departemen Kesehatan dan Organisasi Negara Asuransi Sosial.

2.2.2        Sistem dan Pelaksanaan Pendidikan Turki
Dalam pelaksanaan sistem pendidikan di Turki sudah sangat maju, kepala sekolah melihat langsung proses pembelajaran seperti; kegiatan moving class, aktifitas organisasi semacam MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dan MKKS ( Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) dan lain-lain. Mereka juga melihat setelah jam pelajaran usai guru-guru di sana masih tinggal di sekolah sampai sore untuk mendiskusikan persoalan-persoalan yang muncul pada hari itu.
 Di Turki juga terlihat sekali hubungan kerjasama yang baik antara sekolah dengan masyarakat. Satu hal contoh kedekatan hubungan antara sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat sekitar sekolah. Sekolah menyediakan kamera monitor yang bisa diakses langsung oleh orang tua siswa dari rumahnya. Orang tua bisa mengetahui kegiatan anaknya di sekolah, aktifitasnya  didalam kelas dan lain-lain. Jadi orang tua ikut mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran. Dengan demikian guru juga tidak bisa berbuat macam-macam. Dan guru-guru disana memperlakukan siswa-siswanya dengan sangat baik.
Kemajuan yang sudah dicapai Turki selama 9 tahun terakhir antara lain: pengembangan kurikulum, kemampuan fisik siswa, perbaikan dan pembangunan gedung sekolah baru, peningkatan mutu guru, bimbingan dan konseling serta penggunaan ICT di sekolah. Khusus mengenai program peningkatan mutu guru, Mr, Fatih menjelaskan bahwa di Turki, sekolah mendaftarkan guru-guru yang dianggap memerlukan program pengembangan ke lembaga pelatihan yang ada di Turki setahun sebelum mengikuti pelatihan. Pihak sekolah lebih tahu apa yang dibutuhkan oleh guru mereka atau sekolah lebih mengetahui guru mana saja yang perlu ditingkatkan kompetensinya.
Mengenai alasan mereka sangat peduli dengan pendidikan adalah bahwa Negara mereka di masa depan akan dipimpin oleh anak-anak mereka sekarang. Oleh karena itu jika mereka diberi pendidikan yang baik maka Negara ini akan mereka kelola dengan baik pula pada waktunya nanti. Alasan lain yang mereka sampaikan bahwa dalam memberikan sumbangan kepada sekolah mereka niatkan untuk beramal sesuai dengan ajaran agama. Jadi di Turki baik orang kaya maupun yang hidup pas-pasan semua sudah terbiasa menyumbangkan uang mereka untuk kemajuan pendidikan anak-anak mereka  sehingga pendidikan di Turki dapat lebih maju dan merata bagi semua anak, sedangkan di Indonesia hanya sebagian kecil saja dari orang kaya dan pengusaha yang membangun sekolah bertaraf Internasional, itupun hanya mereka yang mempunyai biaya saja yang mendapatkan kesempatan untuk belajar di sana karena untuk masuk ke sekolah swasta bertaraf Internasional perlu biaya yang sangat besar.

2.3    Frofil Pendidikan Indonesia
Sistem Pendidikan nasional Indonesia terdiri dari beberapa jenis pendidikan, yaitu:
a.       Pendidikan umum memprioritaskan perluasan pengetahuan umum dan perbaikan keterampilan siswa. Spesialisasi pendidikan dibutuhkan dikelas 12.
b.      Pendidikan vokasional mempersipkan siswa dalam mempersipkan sejumlah keterampilan vokasional yang dibutuhkan para pekerja.
c.       Pendidikan berkebutuhan khusus memberikan keterampilan dan kemampuan penting bagi siswa dengan keterbatasan fisik dan mental
d.      Pendidikan kedinasan bertujuan meningkatkan kemampuan yang dibutukan sebagai persiapan sebagai calon pegawai negeri sipil departemen pemerintahtan dan non departemen.
e.       Pendidikan agama mempersiapkan siswa untuk berperan yang menuntut pengetahuan khusus tentang agama dan pelajaran yang terkait.
f.       Pendidikan yang berorientasi akademik berfokus kepada perbaikan penguasaan sains.
g.      Pendidikan professional mempersiapkan siswa untuk menguasai spesialisasi pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan.
2.3.1 Jenjang Pendidikan di Indonesia
Sistem pendidikan formal terdiri dari beberapa jenjang pendidian, yaitu sekolah dasar, sekolah menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan pra sekolah juga termasuk didalam sistem pendidikan nasional Indonesia.
Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan pra sekolah bertujuan menstimulasi pertumbuhan fisik dan mental siswa diluar keluarga sebelum memasuki pendidikan sekolah dasar. Tujuan pendidikan pra sekolah adalah memberikan dasar pertumbuhan dan perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, keterampilan dan inisiatif. Tipe-tipe penddikan pra sekolah yang ada adalah taman kanak-kanak dan kelompok bermain. Taman kanak-kanak adalah bagian dari pendidikan dasar sedangkan kelompok bermain berada diluar system persekolahan. Pendidikan pra sekolah diberikan kepada anak dari usia 4 sampai dengan 6 tahun yang mempunyai masa pendidikan satu atau dua tahun pendidikan, sedangkan kelompok bermain diikuti oleh anak-anak yang berusia dibawah tiga tahun.
Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan dasar dari pendidikan Sembilan tahun, yang terdiri dari enam tahun disekolah dasar dan tiga tahun di sekolah menengah pertama. Tujuan dari pendidikan dasar adalah untuk memberikan siswa ketermapilan dasar untuk mengembangkan diri mereka sendiri sebgai individu, anggota masyarakat, warga Negara dan anggota mahluk hidup, demikan juga untuk melanjutkan studi mereka ke sekolah menengah.
Sekolah dasar (SD) menyelanggarakan program pendidikan enam tahun.hal ini terdiri dari dua tipe pendidikan yang berbeda, yaitu sekolah dasar umum dan sekolah dasar bagi anak cacat. (SDLB)
Program pendidikan sekolah menengah pertama berlangsung selama tiga tahun setelah eman tahun pendidikan dasar. Seperti juga di sekolah dasar, sekolah menegah pertama terdiri dari sekolah menengah pertama umum dan sekolah menegah pertama bagi anak cacat. (SMPLB).
Selain itu juga ada sekolah dasar islam yang dilaksanakan oleh kementerian agama. dasar Sekolah dasar islam (Madrasah Ibtidaiyah atau MI) sama dengan sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama islam (Madrasah tsanawiyah atau MTs) yang sama dengan sekolah menegah pertama (SMP).
Muatan kurikulum skolah dasar terdiri dari Pancasila, agama, pendidikan kewarga negaraan, bahasa Indoneisa, membaca dan menulis, matematika, aritmatika, sain dan teknologi, geografi, sejarah nasional dan dunia, kerajinan tangan dan seni, pendidikan kesehatan jasmani, menggambar, bahasa Inggris dan muatan local. Kesemua itu bukan nama mata pelajaran, tetapi hanya istilah dalam hal pembelajaran yang membebtuk kepribadian dan elemen kemampuan yang diajarkan dan ditingngkatkan melalui pendidikan dasar.
Pendidikan Menengah
Jenis pendidikan menengah adalah sekolah menengah umum, sekolah menengah kejuruan, sekolah menengah agama, sekolah menegha kedinasan. Sekolah menengah umum memberikan prioritas untuk memperluas pengetahuan dan mengembangkan keterampilan siswa dan mempersiapkan mereka untuk melanjutkan untuk melanjutkan dtusi mereka ke pendidikan tinggi. Pendidikan sekolah menengah kejuruan memberikan prioritas untuk memperluas keterampilan kerja dan menekan pada persiapan siswa untuk memasuki dunia kerja dan memperluas sikap professional. Pendidikan sekolah menengah keagamaan memberikan prioritas terhadap penguasaan pengetahuan khusus keagamaam. Pendidikan sekolah menegah kedinasan yang menekankan pada perbaikan kemampuan dalam melaksanakan tugas pelayanan pegawai negeri sipil atau calon pegawai negeri sipil. Pendidikan sekolah menengah khusus ditujukan dan dirancag bagi siswa yang mempunyai keterbatasan fisik dan mental.
Di Indonesia lama pendidikan dasar dan menengah adalah 12 tahun, terdiri atas pendidikan dasar selama 9 (sembilan) tahun dan pendidikan menengah selama 3 (tiga) tahun, terdiri dari:
Jenjang Pendidikan
Lama pendidikan
Pendidikan Dasar
  • SD / MI
  • SMP / MTs
6 (enam) tahun
3 (tiga) tahun
Pendidikan Menengah
  • SMA / SMK / MA / MAK
3 (tiga) tahun
            Di Indonesia setiap jenjang pendidikan harus melalui ujian nasional apa bila hendak melanjutkan kejenjang selanjutnya. Demikian pula ketika akan melanjutkan ke perguruan tinggi para siswa harus mengikuti SPMB yang terpusat.
Jenjang Pendidikan Tinggi
Jenjang pada pendidikan tinggi (perguruan tinggi) di Indonesia, lama pendidikan untuk memperolah gelar sarjana masing-masing perguruan tinggi atau universitas cenderung sama. Berikut adalah lama pendidikan tinggi secara umum di Indonesia, adalah sebagai berikut :
Tingkat kualifikasi
Durasi waktu (Rata-rata)
Diploma I
1 tahun
Diploma  II
2 tahun
Diploma III
3 tahun
Diploma IV
4 tahun
Sarjana
4 – 5 tahun
Magister
2 tahun
Doktor
3 tahun
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan dalam Pasal 19 Ayat 1 bahwa: pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan  tinggi di Indonesia dapat berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut dan Universitas.
Akademi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu. Akademi mencakup program pendidikan vokasi yaitu diploma 1 (D1) dengan lama studi 1 tahun, diploma 2 (D2) dengan lama studi 2 tahun, diploma 3 (D3) dengan lama studi 3 tahun, dan diploma 4 (D4)  atau maksimal setara dengan program pendidikan sarjana. Lulusan pendidikan akademi akan mendapatkan gelar akademi.
Politeknik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Politeknik mempunyai program pendidikan sama seperti akademi. Beda akademi dan politeknik terletak pada bidang pengetahuannya (politeknik bidang pengetahuannya lebih khusus dibanding akademi)
Sekolah tinggi / institut / universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik (yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu, yang mencakup program pendidikan sarjana, magister, dan doktor) dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi (pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus).
Institut merupakan perguruan tinggi negeri, sedangkan sekolah tinggi merupakan perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Beda universitas dengan institut dan sekolah tinggi adalah dari program studi yang ditawarkan (unversitas program studinya lebih umum dan beragam).
Lama pendidikan di sekolah tinggi / institut / universitas relatif sama. Untuk pendidikan vokasi, lama pendidikannya sama seperti akademi dan politeknik tergantung jenjang diplomanya. Untuk pendidikan akademik lama pendidikannya, yaitu sarjana (S1) rata-rata 4 – 5 tahun, magister (S2) rata-rata 2 tahun dan doktor (S3) rata-rata 3 – 4 tahun.
Untuk memperoleh gelar sertifikasi (dalam pendidikan akta 4) memerlukan waktu rata-rata 1 tahun dan gelar profesi (spesialis) rata-rata memerlukan waktu 1 – 2 tahun.
2.3.2        Perbandingan Pendidikan Indonesia dan Turki
            Menurut Fajrun Najah (2006) Pendidikan di Turki dapat lebih maju dibandingkan di negeri kita. Peran masyarakat dan perusahaan (stakeholder) sangat tinggi, sehingga pendidikan di Turki lebih maju dibandingkan di Indonesia. Padahal  prestasi anak-anak Indonesia tidak kalah gemilang prestasinya.   Anak-anak Indonesia  banyak yang sukses dalam berbagai ajang olympiade sains. Bahkan putra Indonesia semacam Prof Dr BJ Habibie diakui kemampuannya di dunia internasional. Bahkan semestinya bangsa kita patut berbangga karena memiliki saintis belia yang mengukir prestasi tingkat dunia.
            Berbagai penelitian dari lembaga-lembaga internasional memang menempatkan Indonesia pada urutan-urutan terakhir dalam strata kualitas pendidikan. Mereka menilai, kita kurang bermutu, tapi sebenarya bukan disitu letak soalnya. Secara umum instrument inputnya yang kurang memadai, hingga menyebabkan proses pembelajaran tidak dapat berjalan secara optimal.  Karena guru sebagai salah satu unsur instrument input, dengan penghasilan yang pas-pasan, ditambah dengan fasilitas belajar yang kurang tersedia dengan baik, bagaimana mungkin mengharapkan mereka dapat berbuat secara optimal. Di sisi lain, ada kesenjangan kualitas yang sangat tinggi. Di Indonesia ada sekolah-sekolah yang mampu menyediakan semua unsur instrument inputnya secara sangat memadai, seperti fasilitas belajarnya, guru-guru yang hidupnya sejahtera,  metode mengajar yang variatif dan berpusat pada murid, tetapi dibelahan lain ada lebih banyak lagi sekolah yang tidak memiliki apa-apa kecuali semangat untuk tetap eksis.
            Kesenjangan inilah yang kemudian menunjukkan pada kita semua bahwa hanya sekolah-sekolah tertentu saja yang muridnya punya peluang untuk menunjukkan kemampuan intelektual mereka, sementara butir-butir mutiara yang tersebar luas di segala penjuru tanah air tidak dapat terlalu banyak berharap. Karena itu kesenjangan inilah yang perlu diatasi, dan sesuai amanat konstitusi, peran masyarakat, para pengusaha dan para donatur untuk berperan aktif dalam melakukan pembinaan, pemerataan kualitas pendidikan dengan memberikan nilai-nilai positif baik materiil maupun imateriil.  
            Nirwan (2009) mengatakan, kepeduli masyarakat terhadap mutu pendidikan dan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan pendidikan di Turki. Sebagai contoh adalah Sekolah menengah “ Ahmet Ulusoy”. Lokasi Sekolah menengah Ahmet Ulusoy ini merupakan sumbangan dari seorang konglemerat di daerah Cankaya yang bernama Ahmet Ulusoy. Sekolah ini merupakan satu dari 7 sekolah di bawah naungan Atlantik School di daerah Cankaya( bagian dari kota Ankara). Jumlah murid di sekolah ini 750 orang , 200 orang siswa tinggal di asrama putera dan 35 siswi tinggal di asrama puteri. Bagi siswa-siswi yang tinggal bersama orangtua disediakan 50 buah bis sekolah untuk antar jemput.
            Sekolah dilaksanakn Senin s.d Jumat dari jam 09.00 s.d 16.30. Ilhan Yerli, general manajer yang mengelolah 7 sekolah Atlantik di daerah Cankaya, mengatakan bahwa tidak hanya orang kaya saja yang peduli akan pendidikan anak-anak di Turki akan tetapi semua masyarakat juga sangat peduli akan hal yang satu ini. Semua orang baik kaya maupun orang yang hidup pas-pasan sudah terbiasa menyumbangkan uang mereka untuk memajukan pendidikan. Yang lebih berkesan lagi bahwa setiap penyumbang, besar atau kecil, tidak pernah ikut campur tentang penggunaan uang yang mereka sumbangkan.
            M.Hakan Aycicek (dalam Nirwan 2009), seorang manajer Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Samanyolu, Ankara, Turki, mengatakan bahwa partisipasi orangtua dalam pendidikan merupakan sebuah keharusan. Sekolah harus bisa meyakinkan para orangtua siswa akan pentingya peranserta mereka demi kemajuan anak-anak mereka. Beberapa kegiatan yang rutin mereka lakukan untuk melibatkan orangtua dalam pendidikan adalah, memberikan bimbingan dan konseling bagi orang tua, mengadakan seminar dengan berbagai macam tema bagi orangtua, membuat persatuan orang tua siswa, mengadakan kegiatan pengumpulan dana amal yang dikoordinir oleh orangtua. Sepintas lalu semua kegiatan yang mereka lakukan ini tidaklah jauh berbeda dengan apa yang telah dilakukan sekolah-sekolah di Indonesia akan tetapi semua itu tidak hanya berupa program di atas kertas sekolah atau dengan kata lain benar-benar kegiatan nyata.
2.3.3 Hubungan Kerjasama Indonesia dan Turki dalam Bidang Pendidikan
            Untuk saling meningkatkan hubungan kerjasama dalam bidang pendidikan antar dua Negara tersebut, maka diadakan penandatanganan MoU tahun 2009 antara Indonesia dan Turki. Penandatanganan naskah MoU yang bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi kerjasama pendidikan kedua negara tersebut.  Kepada para wartawan Mendiknas Bambang Sudibyo mengatakan dengan MoU ini nanti akan ada sebuah technical meeting Joint Working Group yang akan mendisain lebih lanjut bentuk-bentuk kerjasama ini dan garis besarnya sudah ditentukan.
            Dalam kerjasama ini disetujui untuk pertukaran informasi di bidang pendidikan, kemudian pertukaran dosen, guru, siswa dan mahasiswa. Ditjen Pendidikan Tinggi juga memberikan beasiswa bagi dosen-dosen Indonesia untuk belajar di luar negeri dan tahun 2009 lebih dari 1.000 dosen untuk belajar di berbagai negara di seluruh dunia termasuk ke Turki.
Untuk peningkatan bahasa Turki di Indonesai dan bahasa Indonesia di Turki, akan diadakan kerjasama untuk mengetahui kebudayaan kedua bangsa. Sementara itu Menteri Pendidikan Turki Husyin Celik mengatakan kerjasama (MoU) ini tujuannya untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Turki menjadi lebih jauh lagi, dan selama ini Turki selalu terbuka dalam kerjasama khususnya pada jenjang pendidikan SD hingga SMU, tapi untuk jenjang perguruan tinggi pihaknya juga hadir.
Turki juga berharap akan mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di Indonesia untuk program S2, S3 dari urutan tiga papan atas universitas di Indonesia. Turki pada tahun 2009 akan meningkatkan jumlah beasiswa untuk mahasisiwa Indonesia sampai dengan 300 persen. Sebelum tahun 2009 pemerintah Turki memberikan beasiswa program S2, S3 kepada Indonesia hanya 5 orang setiap tahun dan mulai tahun 2009 akan meningkatkan sampai 20 orang setiap tahunnya. Untuk S2 yang tadinya 2 orang sekarang menjadi 5 orang, dan untuk kursus bahasa Turki yang tadinya hanya 2 orang sekarang jadi 5 orang, sedangkan untuk penelitian di Turki tetap 2 orang setiap tahunnya.











PENUTUP
KESIMPULAN
1.      Awal perkembangan pendidikan di Turki pada masa pemerintahan presiden Mustafa Kemal lewat politik Kemalisnya.
2.      Pada umumnya jenjang pendidikan di Turki sama dengan jenjang pendidikan di Indonesia
3.      Peran masyarakat dan perusahaan (stakeholder) sangat tinggi, sehingga pendidikan di Turki lebih maju dibandingkan di Indonesia
4.      Untuk mempererat hubungan antar Indonesia dan Turki diadakan penandatanganan MoU dalam bidang pendidikan. Setiap tahunnya diadakan pertukaran pelajar, guru dan dosen.














.




5 komentar:

  1. Asaalamu'alaikum.. mbak bolehkah saya minta sumber2 buku yg mbak pakai dlm menyusun makalah diatas?? Krn saya ada tugas membuat paper perbandingan pendidikan Indonesia dgn negara lain.

    BalasHapus
  2. Asaalamu'alaikum.. mbak bolehkah saya minta sumber2 buku yg mbak pakai dlm menyusun makalah diatas?? Krn saya ada tugas membuat paper perbandingan pendidikan Indonesia dgn negara lain.

    BalasHapus
  3. Maaf mba, koreksi sedikit. Ibukota Turki itu di Ankara sejak 1923... Istanbul memang kota terbesarnya karena terletak di 2 benua

    BalasHapus